Hendrik Kurniawan
Membuncah onak tak terhalang pandang
Menyibak setiap jenngkal nirwana pedang
Terurai dalam dekapan ranting waktu
Terkulum rapi di jemari rasa
Meliuk memecah derap inchi per inci
Tatih tertatih
Tengadah berselimut keristal
Terjun melintas Sang Cakrawala Alam
Dekit, berlompat ria termakan kelam
Tak padamkan setiap asa jiwa
Merombak kerikil di ujung senja
Torehkan lipatan ombak di dinding masa
Ratapan kini terlindas derasnya harapan
Tak lagi menghiruk pikukan gejolak angan
Mengecap setiap takdir di kaki Tuhan
Melirih tak menepuk Sang Nasib
(2016)
Membuncah onak tak terhalang pandang
Menyibak setiap jenngkal nirwana pedang
Terurai dalam dekapan ranting waktu
Terkulum rapi di jemari rasa
Meliuk memecah derap inchi per inci
Tatih tertatih
Tengadah berselimut keristal
Terjun melintas Sang Cakrawala Alam
Dekit, berlompat ria termakan kelam
Tak padamkan setiap asa jiwa
Merombak kerikil di ujung senja
Torehkan lipatan ombak di dinding masa
Ratapan kini terlindas derasnya harapan
Tak lagi menghiruk pikukan gejolak angan
Mengecap setiap takdir di kaki Tuhan
Melirih tak menepuk Sang Nasib
(2016)


0 komentar:
Posting Komentar